Pojokdursi.com - Sahabat Sendal Seribu yang terkasih, akar kejahatan bermula dari dalam hati. Kecenderungan hati yang jahat akan membuahkan kejahatan. Sebaliknya, hati yang dilimpahi oleh kasih karunia Allah akan membuahkan kesukaan bagi Allah.
Tentu, inilah hati yang kita inginkan menjadi milik kita. Hati yang dipenuhi oleh kasih karunia Allah. Hati yang membuat Allah tersenyum karena bertaburan dengan cinta, kesetiaan, ketulusan dan pengampunan.
Akan tetapi, kita jangan pernah lupa bahwa dosa senantiasa mengintip di pintu hati kita, kelengaan sedikit dalam menjaga pintu hati, itu sama halnya dengan mengijinkan dosa untuk masuk, tinggal dan bersarang di dalam hati kita.
Akibatnya, kebeningan hati berubah menjadi kegelapan hati. Hati yang tulus dan penuh cinta menjadi hati yang degil, hati yang tertutup pada rahmat Allah. Oleh karena itu, Kita harus mengarahkan pandangan kita ke atas, di mana segala pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna diturunkan keada kita.
Hati harus kita arahkan kepada kehendak Allah dan pemenuhan kehendakNya di dalam hidup kita, sehingga kita akan semakin menyadari akan kasih karunia Allah yang senantiasa dicurahkan kepada kita setiap saat, setiap hari.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih, dalam bacaan Injil hari ini, Yesus memperingatkan kepada para murid untuk berhati-hati dan berwaspada terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.
Ragi ini mengambil aneka rupa: ragi kecemburuan, ragi kemunafikan, ragi kesombongan, ragi kerakusan, ragi kebencian, ragi iri hati, ragi tidak takut akan Allah, ragi kenikmatan duniawi, ragi perpecahan, dan segala jenis ragi yang memiliki kecenderungan di dalam dirinya untuk menghasilkan buah-buah kejahatan—membuat kita semakin jauh dari pengalaman akan Kasih Karunia Allah.
Ragi yang berasal dari dunia. Ragi ini tidak memberikan kesukaan, kelegaan, justru sebaliknya, ragi ini membuat hati kita menjadi degil. Hati kehilangan rasa untuk mencintai Allah, Hati kehilangan rasa untuk mengalami kasih Allah yang nyata dalam diri Yesus. Terhadap ragi inilah, Yesus meminta kita supaya berwaspadalah, berjaga-jagalah.
Ragi ini menutup mata untuk melihat karya agung Allah. Ragi ini memekakkan telinga sehingga tak kuasa untuk mendengarkan suara Allah. Ragi ini mengerdilkan iman, harap dan kasih di dalam hidup kita setiap hari.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Marilah kita mengasihi Allah dengan kasih yang tulus. Marilah kita miliki hati yang penuh cinta, hati yang terbuka pada rahmat Allah.
Semakin kita membuka hati kita bagi Rahmat dan kasih karunia Allah, maka dosa tidak mampu untuk mengintip di pintu hati kita, berada disana pun, dosa akan kehilangan dayanya.
Karena itu, jangan kita biarkan hati kita dikamirkan oleh ragi kejahatan dan dosa yang membuat hati kita kehilangan rahmat Allah. tapi, khamirkan hati kita dengan ragi kasih karunia Allah, agar hidup kita dipenuhi dengan rahmat dan cinta Tuhan. (Pastor Ryano Tagung Pr)