Pojokdurasi.com - Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih, kita hidup untuk menjadi orang baik. Bisa dikatakan, panggilan kita saat ini adalah untuk menjadi baik. Menjadi orang baik, seturut pilihan dan panggilan hidup kita masing-masing.
Kita mungkin mencari kesuksesan di dalam hidup ini, tetapi dibalik kesuksesan itu, kita mengejar sebuah nilai yang lebih luhur yaitu menjadi orang baik yang sukses, dan menjadi orang yang sukses dalam kebaikan.
Tentu, perjalanan panggilan ini tidaklah mudah. Perjalanan ini adalah sebuah perjalanan dan sekaligus perjuangan seumur hidup. Akan tetapi, kita bisa memulai langkah kecil hari ini.
Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih, dalam bacaan injil hari ini Yesus menyentuh akar dari kejahatan manusia, yang sering melahirkan kemunafikan, kesombongan, keangkuhan, keserakahan, dendam, amarah, kebencian, ketidaksetiaan dan keirihatian.
Inilah sedikitnya akar kejahatan yang bercokol di dalam hati kita yang sering menghambat perjalanan rohani kita untuk menjadi orang baik. Langkah kita terhenti, karena kita masih membiarkan akar dendam mengakar kuat di dalam hati kita. Hati menjadi lambat untuk mengasihi dan mengampuni.
Akar ketidaksetiaan pun mengakar dengan kuatnya yang melahirkan perselingkuhan, kecemburuan, keretakan dalam hubungan di dalam keluarga, komunitas. hati menjadi tegar.
Aneka akar kejahatan ini sedang bertumbuh di dalam hati. Kita perlu waspada! Bila kita menyadari bahwa akar-akar kejahatan ini telah dan sedang mengakarkan dirinya di dalam hati kita, maka segeralah untuk mencabutnya.
Jangan pernah biarkan tempat, orang, waktu mencuri hati kita sehingga akar kejahatan ini bisa bertumbuh dengan suburnya di dalam hidup kita.
Sahabat setia Sendal Seribu yang terkasih,
Mari kita datang kepada Yesus hari ini. Buka hati kita. Biarkan Dia mencabut segala jenis akar kejahatan di dalam hati kita yang membuat kita terpisah dari cintaNya dan yang membuat kita kurang mengasihi sesama kita.
Jika hidup Keagamaan kita masih digerogoti oleh akan kejahatan, maka kita tidak akan bisa menikmati sukacita injili, sukacita kerjaan Sorga di dalam keluarga, komunitas dan dimana saja kita berada. (Pastor Ryano Tagung Pr)