Pojokdurasi.com - Sahabat Sendal Seribu yang terkasih, berdoa bukanlah perkara banyaknya kata yang diucapkan tetapi sejauh mana dalam kata yang yang singkat ada cinta yang luarbiasa bertumbuh di sana.
Cinta bagi Dia yang sangat mencintai kita dan menarik kita untuk mencintaiNYA dengan seluruh jiwa raga kita. Berdoa bukanlah soal bagaimana kita menyusun kata demi kata agar terdengar indah dan menawan, menggetarkan kalbu orang yang mendengarkan doa kita tetapi belum mampu menggetarkan hati Allah.
Berdoa juga bukan seberapa lama kita membiarkan lutut kita mengeras karena berdoa tetapi kita kehilangan keintiman dan pengalaman Allah di dalam kehidupan kita setiap hari. Berdoa adalah menghidupi Doa dan menjadikan doa hidup di dalam seluruh kehidupan kita.
Berdoa mengalir di dalam hidup kita; “seperti hujan dan salju yang turun dari langit dan tidak kembali kesana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan," (Yes 55:10-11). Artinya, doa itu mengalir dalam seluruh hidup kita. Kita tidak membuat sebuah jeda, ruang kosong antara doa dan kehidupan nyata
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih,
Hari ini Yesus mengajarkan kepada para muridNya, juga kepada kita sebuah doa Agung, doa Bapa Kami, yang dalam kasihNya, Yesus mengijinkan kita untuk berbicara dan memuliakan Bapanya yang bertahta di dalam surga.
Di samping itu, Yesus juga mengingatkan kepada kita bahwa buah dari doa adalah pengampunan. Di dalam doa, kita yang hina, dina, rapuh dan lemah ini, diterima, dirangkul dan dijamah oleh kasih kerahiman Allah, sehingga kita jadikan layak dan mampu untuk mengasihi Allah.
Dengan demikian, buah dari doa harus menjadi nyata dalam kehidupan kita setiap hari yakni menerima orang lain apaadanya dan mengampuni. Semakin kita mengalami kasih Allah di dalam doa, maka kita akan semakin bertumbuh dan berkembang dalam doa dan rahmat pengampunan mengalir di dalam hidup kita untuk mengampuni dan melupakan orang yang telah menyakiti hati kita.
Sahabat Sendal Seribu yang terkasih, marilah di masa Prapaskah ini, kita semakin bertekun di dalam doa agar kita mampu mencicipi rasa surga di atas bumi ini agar kita semakin menyerahkan seluruh hidup dan karya kita kepada kehendak Allah.