Pojokdurasi.com - Meski memiliki keterbatasan, ternyata bocah cilik bernama Fredericho Yulianto Raden mempunyai cita-cita yang tinggi. Ia pun sangat rajin sekolah.
Setiap pagi, bocah yang akrab disapa Yudi bergegas untuk berangkat ke sekolahnya. Seragam merah putih dia pakai dengan bantuan kedua orangtuanya.
Meski harus menggendong Yudi yang sudah berusia 11 tahun, Kedua orangtuanya tetap sabar. Dia tetap mengikuti keinginan Yudi untuk mendapatkan pendidikan.
Ibunya bercerita, Yudi sebenarnya lahir dalam keadaan normal. Namun saat berusia 2 tahun Yudi mengalami sakit demam dan perut kembung. Karena itu, kedua orantuanya pun mengantar Yudi ke RSUD Ben Mboi di Ruteng.
Selama dirinya dirawat 4 hari di rumah sakit, tiba-tiba kedua kakinya tidak bisa bergerak. Lalu dokter menyarankan agar Yudi dirujuk ke rumah sakit Sangla Bali.
“Yudi dirawat di Bali selama 3 minggu, namun tidak ada tanda-tanda perubahan. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang” kata Ibu Yudi, Kamis (25/5/23).
Pengobatan medis dan tradisional sudah diljalaninya. Namun Yudi tidak sembuh dan tetap lumpuh.
Meski berbeda dengan anak lainnya, tidak membuat Yudi patah arang. Dia tetap belajar dengan giat. Teman-teman disekolahnya juga sering membantu Yudi.
Saat ini Yudi masih duduk di kelas 4 sekolah dasar. Di sekolah, Yudi memiliki hobi menggambar dan mendengarkan musik.
Yudi mempunyai cita-cita menjadi pemain musik handal. Kepada kedua orang tuanya, Yudi selalu bercerita kalau dirinya punya keinginan untuk memiliki alat musik berupa organ atau orgel.
Keinginan Yudi untuk memiliki alat musik orgel pun terdengar sampai ke telinga Ketua PKK Kabupaten Manggarai, Meldyanti Hagur.
Pada tahun 2022, tepatnya tanggal 15 Mei, Ketua PKK Kabupaten Manggarai melakukan kunjungan kerja di Desa Wongka.
Dalam kunker tersebut, Meldyanti Hagur menyempatkan diri untuk mengunjungi kediaman Yudi.
Dihadapan istri dari Bupati Manggarai itu, Yudi bercerita kalau dirinya berkeinginan untuk memiliki alat musik orgel.
